http://m.facebook.com

xmlns:b='http://www.google.com/2005/gml/b' xmlns:data='http://www.google.com/2005/gm

Jumat, 17 Februari 2017

PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG PENAMAAN ILMU KALAM





PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG PENAMAAN ILMU KALAM


MAKALAH




 




















 OLEH:
SYAMSUL ARIFIN



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM STAI AL-KHAIRAT
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM MANEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
2017







 
KATA PENGANTAR


   Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ILMU KALAM yang berjudul “PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG PENAMAAN ILMU KALAM”
Makalah ini tidak akan tersusun tanpa adanya dukungan dari pihak- pihak lain. Oleh sebab itu, kami sangat berterima kasih kepada:
1.      Bapak Drs. H. Abdur Abdul Wahid, M.Pd.I Selaku pembimbing kami;
2.      Teman- teman yang telah memberi dukungan kepada kami; dan
3.      Pihak lain yang telah membantu kami.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran tetap kami harapkan. Akhir kata dari kami semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca amin.

Pamekasan, 7 februari 2017
TTD

Penulis.

                                                                                   KELOMPOK 1









DAFTAR ISI
                                                                                                              
Halaman Sampul ..............................................................................................      i
Kata Pengantar.................................................................................................      ii
Daftar Isi .........................................................................................................      iii
A.    Latar Belakang Masalah ............................................................................      1
B.     Rumusan Masalah ......................................................................................      1
C.     Tujuan ........................................................................................................      1
D.    Pengertian ilmu kalam ...............................................................................      3
E.     Faktor faktor timbulnya ilmu kalam ..........................................................      4
F.      Nama lain ilmu kalam ................................................................................      5
G.    Sumber sumber ilmu kalam ........................................................................      7
H.    Peranan dalil dalam ilmu kalam .................................................................      8
I.       Aliran aliran ilmu kalam .............................................................................      9
J.       Kesimpulan ................................................................................................      11
K.    Kritik dan saran .........................................................................................      11
L.     Daftar pustaka ...........................................................................................      12


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Berkenaan dengan perkembangan pemikiran masyarakat islam dalam aqidah, dapat dijelaskan bahwa sebelum islam datang, bangsa arab telah mempunyai kepercayaan. Pada umumnya, mereka menyembah patung-patung dan tidak percaya pada adanya hari akhirat. Nabi Muhammad saw datang dan berdakwah kepada masyarakat yang sangat plural. Ada umat yahudi, Kristen, shabi’ah dan sebagainya. Setiap agama tersebut mempunyai keyakinan yang salah dalam pandangan islam yang dibawa Nabi Muhammad saw. Oleh karena itu, disamping menegakkan akidah islam, Nabi Muhammad saw juga menyerang dan menolak akidah yang salah itu.
     Islam sebagai agama monotheisme, merupakan sifat yang terpenting diantara segala sifat-sifat Tuhan. Selanjutnya teologi islam disebut juga ilmu kalam, kalam adalah kata-kata. Kalau yang dimaksud dengan ilmu kalam ialah sabda Tuhan maka teologi dalam islam disebut ilmu kalam, karena soal kalam, sabda tuhan atau al-Qur’an pernah menimbulkan pertentangan-pertentangan keras dikalangan umat islam diabad kesembilan dan kesepuluh Masehi, sehingga timbul penganiayaan dan pembunuhan-pembunuhan sesama muslim diwaktu itu.

B.     Rumusan masalah
Masalah-masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut.
1.      Apa yang dimaksud dengan ilmu kalam?
2.      Apa arti ilmu kalam menurut para ahli?
3.      Apa saja sumber-sumber ilmu kalam?
4.      Bagai manakah factor timbulnya ilmu kaam?
5.      Bagaimana peranan dalil dalam ilmu kalam?
6.      Bagaimana  aliran-aliran dalam ilmu kalam?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa yang di maksud ilmu kalam..
2.      Untuk mengetahui ilmu kalam menurut para ahli.
3.      Untuk mengetahui sumber-sumber ilmu kalam..
4.      Untuk mengetahui faktor timbulnya ilmu kalam..
5.      Untuk mengetahui dalil-dalil dalam ilmu kalam..
6.      Untuk mengetahui aliran-aliran ilmu kalam.





























BAB II
PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN ILMU KALAM 
Sebelum kita membahas masalah tentang nama lain dari ilmu kalam. Ada baiknya kita mengetahui pengertian singkat dari ilmu kalam itu sendiri.
Kalam berarti kata-kata. Ilmu kalam secara harfiah berarti ilmu tentang kata-kata. Ilmu Kalam adalah salah satu bentuk ilmu keislaman, Kajian dalam ilmu kalam terfokus pada aspek ketuhanan (devesivasinya) atau bentuk, karena itu disebut teologi dialetika, dan rasional. Secara harfiah kata kalam artinya pembicaraan tetapi bukan dalam arti pembicaraan sehari-hari (omongan) melainkan pembicaraan yang bernalar dan logika (akal).
Ilmu Kalam adalah Ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan (agama islam) dengan bukti-bukti yang yakin. Ilmu Kalam adalah Ilmu yang membahas soal-soal keimanan yang sering juga disebut Ilmu Aqaid atau Ilmu Ushuluddin.
definisi ilmu kalam menurut para ahli adalah sebagai berkut.
Al-Farabi mendefinisikan ilmu kalam sebagai berikut: “Ilmu Kalam adalah sebuah disiplin ilmu yang membahas Dzat dan sifat-sifat Allah serta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan masalah dunia sampai masalah sesudah mati yang berlandaskan doktrin agama Islam. Stressing akhirnya adalah memproduksi ilmu ketuhanan secara filosofis…” Sedangkan
 Ibnu Kaldun mendefinisikan ilmu kalam adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang aqidah imani yang diperkuat dalil-dalil rasional.                                Syekh Muhammad Abduh Ilmu Kalam adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, tentang sifat-sifat yang wajib tetap bagi-Nya, sifat-sifat yang jaiz disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat-sifat yang wajib yang ditiadakan dari pada-Nya. Dan juga membahas tentang Rasulullah untuk menetapkan kebenaran risalahnya, apa yang wajib ada padanya, hal-hal yang jaiz dihubungkan pada diri mereka dan hal-hal yang terlarang menghubungkan pada diri mereka
Apabila kita perhatikan dengan seksama definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut tentang ilmu kalam, ternyata pendapat mereka  hampir sama. Oleh karena itu, kami dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa ilmu kalam itu adalah sebuah disipliin ilmu yang membahas segala macam masalah ketuhanan dengan menggunakan logika.
B.   FAKTOR-FAKTOR TIMBULNYA ILMU KALAM
1.   Faktor dari dalam(intern) :
ü  Sebagian orang musyrik ada yang mentuhankan bintang-bintang sebagai sekutu Allah. hal ini ditolak dengan firman Allah surat Al-An’am ayat 76-78.
ü   Ada yang mentuhan kan Nabi Isa as. Hal ini ditolak dengan firman Allah surat Al-Maidah ayat 116.
ü   Orang-orang yang menyembah berhala. Hal ini ditolak dengan firman Allah surat al-an’am ayat 74.
ü  Golongan yang tidak percaya akan kerasulan nabi(nabi Muhammad saw. ) dan tidak percaya akan kehidupan akhirat. hal ini ditolak dengan firman Allah surat al-Ambiya’ ayat 104.
ü  Golongan  orang-orang yang mengatakan semua yang terjadi di dunia ini adalah perbuatan Tuhan semuanya dan Soal politik (Khilafah) pemimpin  negara. yang dimulai ketika Rasulullah meninggal dunia serta peristiwa terbunuhnya usman dimana antara golongan yang satu dengan yang lain saling mengkafirkan dan menganggap golongannya yang paling benar.

2.  Faktor dari luar (ekstern) yaitu:
·      Banyak diantara pemeluk-pemeluk Islam yang mula-mula beragama yahudi, masehi dan lain-lain, setelah fikiran mereka tenang dan sudah memegang teguh Islam , mereka mulai mengingat-ingat agama mereka yang dulu dan dimasukkannya dalam ajaran-ajaran Islam.
·      Golongan Islam yang dulu, terutama golongan mu’tazilah memusatkan perhatiannya untuk penyiaran agama Islam dan membantah alasan-alasan mereka yang memusuhi Islam. mereka tidak akan bisa menghadapi lawan-lawanya  kalau mereka sendiri tidak mengetahui pendapat-pendapat lawan-lawannya beserta dalil-dalilnya. sehingga kaum muslimin memakai filsafat untuk menghadapi musuh-musuhnya.
·      Para mutakallimin ingin mrngimbangi lawan-lawanya yang menggunakan filsafat, dengan mempelajari logika dan filsafat dari segi ketuhanan.

C.   NAMA LAIN ILMU KALAM

mengenai nama-nama ilmu kalam  banyak dari kalangan cendikiawan yang mengartikan disiplin ilmu yang satu ini secara berbeda-beda. Juga sesuai dengan pengertian yang berbeda pula. Tetapi objek yang dibahas adalah sama.
Nama-nama itu antara lain sebagai berikut:
  1. Ilmu tauhid
  2. Ilmu ushuluddin
  3. Fiqh al-akbaar
  4. Ilmu teologi islam
  5. Ilmu agama/ aqoid
  6. Ilmu aqidah/keyakinan
Berikut ini akan membahas pengertian dari nama-nama ilmu kalam diatas secara lebih rinci dan mendalam
·         Ilmu Tauhid
Ilmu ini dinamakan ilmu tauhid karena pokok pembahasan dititikberatkan kepada ke Esaan Allah SWT.
Tujuan tauhid adalah menetapkan ke Esaan dalam dzat, sifat, dan perbuatannya. Oleh karena itu, pembahasan yang berhubungan dengan  ke Esaan Allah dinamakan ilmu kalam. dinamakan Ilmu kalam karena dalam pembahasannya mengenai eksistensi Tuhan dan hal-hal yang berhubungan dengan-Nya digunakan argumentasi-argumentasi filosofis dengan menggunakan logika/ mantic Namun sebagian Teolog membedakan antara Ilmu kalam dan Ilmu Tauhid karena menurut mereka Ilmu kalam lebih dikonsentrasikan pada penguasaan logika..
Secara lebih rinci Prof.Dr.T.M. Hasbi ash-Shiddieqy menyebutkan beberapa alasan mengapa ilmu ini disebut Ilmu Kalam, yaitu:
      1)      Problema yang diperselisihkan para ulama dalam ilmu ini yang menyebabakan     umat Islam terpecah kedalam beberapa golongan adalah masalah Kalam Allah atau Al-Qur’an; apakah ia diciptakan (makhluk) atau tidak (qadim).
      2)      Materi-materi ilmu ini adalah teori-teori (kalam); tidak ada diantaranya yang diwujudkan ke dalam kenyataan atau di amalkan dengan anggota.
      3)      Ilmu ini, di dalam menerangkan cara atau jalan menetapkan dalil pokok-pokok akidah serupa dengan Ilmu mantik,
      4)      Ulama-ulama Mutaakhirin membicarakan di dalam ilmu ini hal-hal yang tidak dibicarakan oleh

                  ulama salaf, serperti pentakwilan ayat-ayat mutasyabihat, pembahasan tentang pengertian qadha’, kalam, dan lain-lain.
·         Ilmu ushuluddin
Ilmu tauhid juga dinamakan ilmu ushuluddin karena objek pembahasannya adalah dasar-dasar agama yang merupakan masalah esensial dalam ajaran agama islam.
Ilmu ushuluddin ialah ilmu yang membahas tentang prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil Qhot’I (Al-Qur’an dan hadist mutawatir) dan dalil-dalil akal pikiran.
Ushuluddin merupakan serangkaian kata yangterdiri dari “ushul” dan “addin”. Ushul artinya pokok, fondamen, aqidah atau aturan
·         Fiqh al- akbar

.           Al-fiqh al-Akbar: Nama paling awal yang diberikan Abu Hanifah kepada Ilmu Kalam adalah al-fiqh  al- Akbar. Disebut demikian, karena, al fiqh menurut Abu Hanifah adalah pengetahuan seseorang tentang apa yang pantas dan apa yang wajib baginya. Sehingga ilmu ini dimaknai sebagai sesuatu yang wajib diketahui oleh seseorang, yaitu keyakinan tentang Tuhan.
·         Ilmu Teologi Islam
Ilmu tauhid yang disebut juga dengan ilmu teologi islam karena pembahasannya mencakup persoalan-persoalan dasar dan soal pokok seperti ketuhanan, iman, kufur, dan hal-hal pokok lainnya sebagaimana tercakup dalam rukun iman.
Pada  awalnya istilah teologi itu digunakan oleh orang-orang kalangan barat untuk memberikan pengrtian yang berkaitan dengan ilmu ketuhanan dalam agama Kristen. Kemudian dalam agama islam dinamakan ilmu tauhid, ilmu kalam atau ilmu ushuluddin.
·         Ilmu Agama
Dinamakan ilmu agama karena mambahas tentang prinsip-prinsip keyakinan dan keimanan. Tujuan dinamakannya ilmu ini agar kita punya prinsip keyakinan dalam. karena obyek pembicaraanya tentang kepercayaan Islam namun inti pokok pembahasannya sama yaitu wujud Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan-Nya.
·         Ilmu aqidah/keyakanan
Ilmu aqidah/keyakina karena kata “aqidah” serinag muncul dalam perbincangan dan percakapan setiap orang. Aqidah adalah masalah yang di benarkan oleh jiwa,hati menjadi tenang kepadanya, dan menjadi sebuah keyakinan bagi penganutnya yang tidak di campuri oleh keraguan da tidak dikotori oleh prasngka. Agar dasar-dasar ini menjadi aqidah, maka kita harus membenarkannya dengan penuh keyakinan tampa ada keraguan sedikitpun. Karena bila di dalamnya  terdapat (keyakinan).
Beda dengan filsafat yang hanya mengandalkan akal pikiran belakata,yang mana filsafat dengan segala bentuknya adalah “kerja manusia” yanag di kendalikan oleh segala yang ada pada tabiat manusia, berupa keterikatan , keterbatasa, gerakan yang sangat lamba untuk mencapai sesuatu yang belum diketahui, seiring megalami perubahan, bolak balik antara petunjuk dan kesetaraan serta mendekat atau menjauh dari derajat kesempurnaan.

     D.   SUMBER-SUMBER ILMU KALAM
Pembahasan ilmu kalam selalu berdasarkan/bersumber pada dua dalil yaitu dalil naqli(al-qur’an dan hadits) dan dalil aqli (dalil fikiran)[1][1][5]. Sebagai sumber Ilmu Kalam, Al-qur;an banyak menyinggung hal yang berkaitan dengan masalah ketuhanan, diantaranya adalah
1.      Q. S. Al-Ikhlas (112):3-4. ayat ini menunjukkan bahwa tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak satupun di dunia ini yang tampak sekutu (sejajar) dengan-Nya.
2.      Q. S. Asy-Syura (42):7. ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak menyerupai apapun di dunia ini. Ia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.
3.      Al-Furqan (25):59. ayat ini menunjukkan bahwa tuhan Yang Maha Penyayang bertahta diatas Arsy. Ia pencipta langit, bumi, dan semua yang ada diantara keduanya.
4.      Q. S. Al-Fath. (48):10. ayat ini menunjukkan Tuhan mempunyai tangan yang selalu berada diatas tangan-tangan orang yang melakukan sesuatu selama mereka berpegang teguh dengan janji Allah.
5.      Q. S. Thaha (20):39. ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan mempunyai mata yang selalu digunakan untuk mengawasi seluruh gerak , termasuk gerakan hati makhluknya.
6.      Q. S. Ar-Rahman (55):27. ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan mempunyai wajah yang tidak akan rusak selama-lamanya.
7.      Q. S. An-Nisa’ (4)125. ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan menurunkan aturan berupa agama . seseorang dikatakan telah melaksanakan aturan agama apabila melaksanakannya dengan ikhlas karena Allah.

E.   PERANAN DALIL DALAM ILMU KALAM
1.      Dalil naqli dan peranannya
Dalil Naqli ialah dalil yang diambil dari Al-Qur’an dan Hadits. Para Ulama telah sepakat bahwa yang dapat dijadikan sebagai dalil naqli bagi ilmu Kalam ialah Wahyu Allah dan Hadits Rasulullah SAW. Karena kenyataan menunjukkan, bahwa derajat akal manusia itu tidak sama satu sama lain. Mengingat hal tersebut, maka di dalam memahami tentang ke-Esaan Allah tidaklah cukup hanya dengan akal karena ternyata akal itu mempunyai kelemahan, dalil-dalil yang berdasarkan akal tidaklah dapat diterima kebenarannya secara pasti, tetapi hanya bersifat zhan (sangkaan). Padahal dalam masalah ketauhidan diperlukan dalil-dalil yang bersifat Qoth’i
2.      Dalil aqli dan peranannya.
Dalil aqly (akal) ialah dalil yang lahir dari akal fikiran. Kalau akal sudah mampu berdalil aqly (logis), maka akal itu mudah menerima segala keterangan dari Al-Qur’an dan Hadits, yang dalam ilmu Tauhid di sebut dalil naqly.
Mengenai peranan akal dalam ilmu kalam adalah sebagai berikut:
        ·         Dengan jalan akal, maka seseorang dapat mengetahui adanya Dzat Allah sifat-sifatNya, dan berbagai pengetahuanyang hasil dari nazhar.
        ·         Pendapat akal dapat sampai hakikat kebenaran sesuatu.
        ·         Pendapat akal tidak terbatas.
Itulah sebabnya, Al-Qur’an, mendorong agar mempergunakan akal untuk berfikir dalam lapangannya yang telah ditentukan yaitu alam semesta yang terbentang diluar dirinya dan yang ada didalam dirinya sendiri. Firman Allah, (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali Imran: 191)

F.    ALIRAN-ALIRAN ILMU KALAM
1.      Kaum Khawarij
Khawarij berasal dari kata kharaja yang berarti keluar. Karena mereka keluar dari barisan ‘Ali Ibn Thalib. Di sini mereka memilih Abdullah Ibn Wahab Al-Rasidi menjadi imam mereka sebagai ganti dari ‘Ali Ibn Tholib. Karakteristik kaum Khawarij adalah sangat keras,ekstrim, dan eksklusif. Mereka berpegang teguhkepada teks-teks Alqur’an tanpa menafsirkan dengan logika, karena kesahajaan pengetahuan mereka. Ajaran pokok aliran Khawarij adalah pelaku dosa besar adalah kafir, karena itu harus diperangi dan dibunuh.

2.      Kaum Murji’ah
Kaum Murji’ah juga ditimbulkan oleh persoalan politik, yaitu masalah khilafah pasca al-fitnah al-kubra (malapetaka besar) yaitu terbunuhnya khalifah Utsman Ibn Affan. Tokoh Murjia’ah antara lain Al-Hasan ibn Muhammad ibn Ali ibn Ali Tholib, Abu Hanifah, Abu Yusuf, dan beberapa ahli hadist. Ajaran pokok aliran Murjia’h adalah orang islam yang melakukan dosa besar bukan kafir, artinya pelaku dosa besar tetap mukmin.

3.      Kaum Qadariah
Dari sisi etimologi, Qadariah berasal dari kata qadara-yaqdiru yang berarti berkuasa. Sedangkan menurut terminology Qadariah berarti suatu kelompok yang berpendapat bahwa setiap hamba Tuhan adalah pencipta segala perbuatannya, dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya sendiri. Pendiri aliran Qadariah adalah Ma’bad ibn Khalif al-Juhani al-Basri dan Ghailan al Dimasyqi.

4.      Kaum Jabariah
Jabariyah berasal dari kata jabara yang berarti memaksa atau terpaksa. Yaitu suatu aliran dalam Teologi Islam yang menyatakan bahwa manusia tidak mempunyai kebebasan dalm menentukan perbuatan dan jalan hidupnya. Tokoh utamanya adalah Jahm ibn Shafwan dan Ja’d ibn Dirham dan Dirar ibn Amr.

5.      Kaum Mu’tazilah
Kaum Mu’tazilah adalah golongan yang membawa persoalan-persoalan teologi banyak yang memakai akal sehingga mereka mendapat nama “kaum rasionalisme Islam”. Tokoh utamanya adalah Washil bin Atha dan Abu al-Hudzail. Pokok-pokok pendirian Mu’tazilah berkisar pada masalah tauhid, Al-Adl (keadilan Tuhan), Al-Wa’du wal Wa’id (janji dan ancaman), manzilah bainal manzilatain (tempat diantara dua tempat), dan amar ma’ruf wa nahi munkar.

6.      Kaum Ahlu Sunnah Wal Jama’ah
Ahlussunah wal al-Jama’ah adalah sebuah paham yang timbul karena reaksi terhadap paham Mu’tazilah, dan merupakan jalan tengah antara paham Qadariyah dan paham Jabariyah. Dua tokoh utamanya ialah Abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam Al-Ghazali. Menurut Asy’ariah, manusia tidak dapat mewujudkan perbuatannya tetapi dia bisa memilih, meskipun pilihan manusia itu tidak efektif. Aliran ini mempunyai ajaran pokok yaitu sifat Tuhan, meliahat Tuhan, tentang syafaat, dan mengenai ayat-ayat mutasyabihah.












BAB III
PENUTUP
      A.  Kesimpulan
         1 .Pengertian Aqidah Ilmu kalam adalah artinya ilmu yang mempelajari ikatan/keyakinan seseorang tentang masalah ketuhanan dengan menggunakan dalil-dalil fikiran dan disertai alasan-alasan yang rasional. Nama-nama ilmu kalam yaitu ilmu ushuluddin, ilmu tauhid, fiqh al-akbar,aqidah dan teologi Islam. dan Ruang lingkupnya adalah tentang mengesakan tuhan yang diperkuat dengan-dengan dalil-dalil rasional agar terhindar dari aqiah-aqidah yang menyimpang.
                  2.     Faktor timbulnya ilmu kalam ada dua yaitu faktor intern dan ekstern.
obyek kajian ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yg berkaitan dengan nya dengan metode yang sedikit berbeda dengan filsafat .dalam pertumbuhannya , ilmu kalam berkembang menjadi theology rasional dan teologi tradisional . ilmu kalam berperan sebagai ilmu yang mengajak orang yang baru untuk mengenal rasio sebagai upaya mengenal tuhan secara rasional.  Al-quran dan hadis merupakan sumber hokum yang paling utama dalam agama islam .dalam kaitannya dengan ilmu kalam. Perbuatan yang berkaitan dengan eksistensi ketuhanan di jelaskan .dalam al-quran surat al-ikhlas ayat 3-4.
B.     Kritik dan saran
Kami mengetahui bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu kami menginginkan kritik dan saran dari pembaca.














DAFTAR PUSTAKA
 Rozak, M. Ag,Abdul dan rosihin anwar. ILMU KALAM , CV. PUSTAKA SETIA, Bandung 2010
Hanafi, hassan. DARI AKIDAH KE REVOLUSI SIKAP KITA TERHADAP TRADISI LAMA,PARAMADINA, Bandung,2003
Ibrahim al bajuri, tijanuddarori
Thohirin, muhammad. Pendidikan ketuhanan dalam islam, muhammadiyah press, malang, 2003
Dr. Sulaiman al-asyqar,umar. SERIAL AQIDAH ISLAM-1, MENURUT AL-QUR’AN DAH HADIS. Internationl Islamic publishing hous,2008