PENGERTIAN DAN
LATAR BELAKANG PENAMAAN ILMU KALAM
MAKALAH
OLEH:
SYAMSUL ARIFIN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM STAI AL-KHAIRAT
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM MANEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt, karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ILMU KALAM
yang berjudul “PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG PENAMAAN ILMU KALAM”
Makalah ini tidak akan tersusun
tanpa adanya dukungan dari pihak- pihak lain. Oleh sebab itu, kami sangat
berterima kasih kepada:
1.
Bapak
Drs. H. Abdur Abdul Wahid, M.Pd.I Selaku pembimbing kami;
2.
Teman-
teman yang telah memberi dukungan kepada kami; dan
3.
Pihak
lain yang telah membantu kami.
Penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran
tetap kami harapkan. Akhir kata dari kami semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca amin.
Pamekasan, 7 februari 2017
TTD
Penulis.
KELOMPOK 1
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul .............................................................................................. i
Kata
Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi
......................................................................................................... iii
A.
Latar Belakang
Masalah ............................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C.
Tujuan ........................................................................................................ 1
D.
Pengertian ilmu
kalam ............................................................................... 3
E.
Faktor faktor
timbulnya ilmu kalam .......................................................... 4
F.
Nama lain ilmu
kalam ................................................................................ 5
G.
Sumber sumber ilmu
kalam ........................................................................ 7
H.
Peranan dalil dalam
ilmu kalam ................................................................. 8
I.
Aliran aliran ilmu
kalam ............................................................................. 9
J.
Kesimpulan ................................................................................................ 11
K.
Kritik dan saran ......................................................................................... 11
L.
Daftar pustaka ........................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Berkenaan dengan perkembangan
pemikiran masyarakat islam dalam aqidah, dapat dijelaskan bahwa sebelum islam
datang, bangsa arab telah mempunyai kepercayaan. Pada umumnya, mereka menyembah
patung-patung dan tidak percaya pada adanya hari akhirat. Nabi Muhammad saw
datang dan berdakwah kepada masyarakat yang sangat plural. Ada umat yahudi,
Kristen, shabi’ah dan sebagainya. Setiap agama tersebut mempunyai keyakinan
yang salah dalam pandangan islam yang dibawa Nabi Muhammad saw. Oleh karena
itu, disamping menegakkan akidah islam, Nabi Muhammad saw juga menyerang dan
menolak akidah yang salah itu.
Islam sebagai agama monotheisme,
merupakan sifat yang terpenting diantara segala sifat-sifat Tuhan. Selanjutnya
teologi islam disebut juga ilmu kalam, kalam adalah kata-kata. Kalau yang
dimaksud dengan ilmu kalam ialah sabda Tuhan maka teologi dalam islam disebut
ilmu kalam, karena soal kalam, sabda tuhan atau al-Qur’an pernah menimbulkan
pertentangan-pertentangan keras dikalangan umat islam diabad kesembilan dan
kesepuluh Masehi, sehingga timbul penganiayaan dan pembunuhan-pembunuhan sesama
muslim diwaktu itu.
B.
Rumusan masalah
Masalah-masalah dalam makalah ini
dirumuskan sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu kalam?
2. Apa arti ilmu kalam menurut para
ahli?
3. Apa saja sumber-sumber ilmu kalam?
4. Bagai manakah factor timbulnya ilmu
kaam?
5. Bagaimana peranan dalil dalam ilmu
kalam?
6. Bagaimana aliran-aliran dalam ilmu kalam?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud
ilmu kalam..
2. Untuk mengetahui ilmu kalam menurut
para ahli.
3. Untuk mengetahui sumber-sumber ilmu
kalam..
4. Untuk mengetahui faktor timbulnya
ilmu kalam..
5. Untuk mengetahui dalil-dalil dalam
ilmu kalam..
6. Untuk mengetahui aliran-aliran ilmu
kalam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
ILMU KALAM
Sebelum
kita membahas masalah tentang nama lain dari ilmu kalam. Ada baiknya kita
mengetahui pengertian singkat dari ilmu kalam itu sendiri.
Kalam
berarti kata-kata. Ilmu kalam secara harfiah berarti ilmu tentang kata-kata.
Ilmu Kalam adalah salah satu bentuk ilmu keislaman, Kajian dalam ilmu kalam
terfokus pada aspek ketuhanan (devesivasinya) atau bentuk, karena itu disebut
teologi dialetika, dan rasional. Secara harfiah kata kalam artinya pembicaraan
tetapi bukan dalam arti pembicaraan sehari-hari (omongan) melainkan pembicaraan
yang bernalar dan logika (akal).
Ilmu Kalam adalah Ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan (agama islam) dengan bukti-bukti yang yakin. Ilmu Kalam adalah Ilmu yang membahas soal-soal keimanan yang sering juga disebut Ilmu Aqaid atau Ilmu Ushuluddin.
Ilmu Kalam adalah Ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan (agama islam) dengan bukti-bukti yang yakin. Ilmu Kalam adalah Ilmu yang membahas soal-soal keimanan yang sering juga disebut Ilmu Aqaid atau Ilmu Ushuluddin.
definisi
ilmu kalam menurut para ahli adalah sebagai berkut.
Al-Farabi mendefinisikan ilmu kalam sebagai
berikut: “Ilmu Kalam adalah sebuah disiplin ilmu yang membahas Dzat dan
sifat-sifat Allah serta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan
dengan masalah dunia sampai masalah sesudah mati yang berlandaskan doktrin
agama Islam. Stressing akhirnya adalah memproduksi ilmu ketuhanan secara
filosofis…” Sedangkan
Ibnu Kaldun mendefinisikan ilmu kalam
adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang aqidah imani
yang diperkuat dalil-dalil rasional. Syekh Muhammad Abduh Ilmu Kalam adalah
ilmu yang membahas tentang wujud Allah, tentang sifat-sifat yang wajib tetap
bagi-Nya, sifat-sifat yang jaiz disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat-sifat
yang wajib yang ditiadakan dari pada-Nya. Dan juga membahas tentang Rasulullah
untuk menetapkan kebenaran risalahnya, apa yang wajib ada padanya, hal-hal yang
jaiz dihubungkan pada diri mereka dan hal-hal yang terlarang menghubungkan pada
diri mereka
Apabila kita perhatikan dengan seksama definisi-definisi
yang dikemukakan oleh para ahli tersebut tentang ilmu kalam, ternyata pendapat
mereka hampir sama. Oleh karena itu,
kami dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa ilmu kalam itu adalah sebuah
disipliin ilmu yang membahas segala macam masalah ketuhanan dengan menggunakan
logika.
B.
FAKTOR-FAKTOR
TIMBULNYA ILMU KALAM
1. Faktor dari dalam(intern) :
ü Sebagian orang musyrik ada yang mentuhankan
bintang-bintang sebagai sekutu Allah. hal ini ditolak dengan firman Allah surat
Al-An’am ayat 76-78.
ü Ada yang mentuhan kan Nabi Isa as. Hal ini
ditolak dengan firman Allah surat Al-Maidah ayat 116.
ü Orang-orang yang menyembah berhala. Hal ini ditolak dengan firman Allah
surat al-an’am ayat 74.
ü Golongan yang tidak percaya akan
kerasulan nabi(nabi Muhammad saw. ) dan tidak percaya akan kehidupan akhirat.
hal ini ditolak dengan firman Allah surat al-Ambiya’ ayat 104.
ü Golongan orang-orang yang mengatakan semua yang
terjadi di dunia ini adalah perbuatan Tuhan semuanya dan Soal politik
(Khilafah) pemimpin negara. yang dimulai
ketika Rasulullah meninggal dunia serta peristiwa terbunuhnya usman dimana
antara golongan yang satu dengan yang lain saling mengkafirkan dan menganggap
golongannya yang paling benar.
2. Faktor dari luar
(ekstern) yaitu:
· Banyak diantara pemeluk-pemeluk
Islam yang mula-mula beragama yahudi, masehi dan lain-lain, setelah fikiran
mereka tenang dan sudah memegang teguh Islam , mereka mulai mengingat-ingat
agama mereka yang dulu dan dimasukkannya dalam ajaran-ajaran Islam.
· Golongan Islam yang dulu, terutama
golongan mu’tazilah memusatkan perhatiannya untuk penyiaran agama Islam dan
membantah alasan-alasan mereka yang memusuhi Islam. mereka tidak akan bisa
menghadapi lawan-lawanya kalau mereka
sendiri tidak mengetahui pendapat-pendapat lawan-lawannya beserta
dalil-dalilnya. sehingga kaum muslimin memakai filsafat untuk menghadapi
musuh-musuhnya.
· Para mutakallimin ingin mrngimbangi
lawan-lawanya yang menggunakan filsafat, dengan mempelajari logika dan filsafat
dari segi ketuhanan.
C. NAMA LAIN ILMU KALAM
mengenai nama-nama ilmu kalam banyak dari kalangan
cendikiawan yang mengartikan disiplin ilmu yang satu ini secara berbeda-beda.
Juga sesuai dengan pengertian yang berbeda pula. Tetapi objek yang dibahas
adalah sama.
Nama-nama
itu antara lain sebagai berikut:
- Ilmu tauhid
- Ilmu ushuluddin
- Fiqh al-akbaar
- Ilmu teologi islam
- Ilmu agama/ aqoid
- Ilmu aqidah/keyakinan
Berikut
ini akan membahas pengertian dari nama-nama ilmu kalam diatas secara lebih
rinci dan mendalam
·
Ilmu
Tauhid
Ilmu ini
dinamakan ilmu tauhid karena pokok pembahasan dititikberatkan kepada ke Esaan
Allah SWT.
Tujuan
tauhid adalah menetapkan ke Esaan dalam dzat, sifat, dan perbuatannya. Oleh
karena itu, pembahasan yang berhubungan dengan ke Esaan Allah dinamakan
ilmu kalam. dinamakan Ilmu kalam karena dalam pembahasannya mengenai
eksistensi Tuhan dan hal-hal yang berhubungan dengan-Nya digunakan
argumentasi-argumentasi filosofis dengan menggunakan logika/ mantic Namun
sebagian Teolog membedakan antara Ilmu kalam dan Ilmu Tauhid karena menurut
mereka Ilmu kalam lebih dikonsentrasikan pada penguasaan logika..
Secara lebih rinci Prof.Dr.T.M. Hasbi ash-Shiddieqy menyebutkan beberapa alasan mengapa ilmu ini disebut Ilmu Kalam, yaitu:
Secara lebih rinci Prof.Dr.T.M. Hasbi ash-Shiddieqy menyebutkan beberapa alasan mengapa ilmu ini disebut Ilmu Kalam, yaitu:
1)
Problema yang
diperselisihkan para ulama dalam ilmu ini yang menyebabakan
umat Islam terpecah kedalam beberapa golongan adalah
masalah Kalam Allah atau Al-Qur’an; apakah ia diciptakan (makhluk) atau tidak
(qadim).
2) Materi-materi ilmu ini adalah
teori-teori (kalam); tidak ada diantaranya yang diwujudkan ke dalam kenyataan
atau di amalkan dengan anggota.
3) Ilmu ini, di dalam menerangkan cara
atau jalan menetapkan dalil pokok-pokok akidah serupa dengan Ilmu mantik,
4) Ulama-ulama Mutaakhirin membicarakan
di dalam ilmu ini hal-hal yang tidak dibicarakan oleh
ulama salaf, serperti pentakwilan
ayat-ayat mutasyabihat, pembahasan tentang pengertian qadha’, kalam, dan
lain-lain.
·
Ilmu
ushuluddin
Ilmu
tauhid juga dinamakan ilmu ushuluddin karena objek pembahasannya adalah
dasar-dasar agama yang merupakan masalah esensial dalam ajaran agama islam.
Ilmu ushuluddin ialah ilmu yang
membahas tentang prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil Qhot’I
(Al-Qur’an dan hadist mutawatir) dan dalil-dalil akal pikiran.
Ushuluddin
merupakan serangkaian kata yangterdiri dari “ushul” dan “addin”. Ushul artinya
pokok, fondamen, aqidah atau aturan
·
Fiqh al- akbar
. Al-fiqh al-Akbar: Nama paling awal
yang diberikan Abu Hanifah kepada Ilmu Kalam adalah al-fiqh al- Akbar.
Disebut demikian, karena, al fiqh menurut Abu Hanifah adalah pengetahuan
seseorang tentang apa yang pantas dan apa yang wajib baginya. Sehingga ilmu ini
dimaknai sebagai sesuatu yang wajib diketahui oleh seseorang, yaitu keyakinan
tentang Tuhan.
·
Ilmu
Teologi Islam
Ilmu
tauhid yang disebut juga dengan ilmu teologi islam karena pembahasannya
mencakup persoalan-persoalan dasar dan soal pokok seperti ketuhanan, iman,
kufur, dan hal-hal pokok lainnya sebagaimana tercakup dalam rukun iman.
Pada
awalnya istilah teologi itu digunakan oleh orang-orang kalangan barat untuk
memberikan pengrtian yang berkaitan dengan ilmu ketuhanan dalam agama Kristen. Kemudian
dalam agama islam dinamakan ilmu tauhid, ilmu kalam atau ilmu ushuluddin.
·
Ilmu Agama
Dinamakan
ilmu agama karena mambahas tentang prinsip-prinsip keyakinan dan keimanan.
Tujuan dinamakannya ilmu ini agar kita punya prinsip keyakinan dalam.
karena obyek pembicaraanya tentang kepercayaan Islam namun inti pokok
pembahasannya sama yaitu wujud Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan-Nya.
·
Ilmu aqidah/keyakanan
Ilmu
aqidah/keyakina karena kata “aqidah” serinag muncul dalam perbincangan dan
percakapan setiap orang. Aqidah adalah
masalah yang di benarkan oleh jiwa,hati menjadi tenang kepadanya, dan menjadi
sebuah keyakinan bagi penganutnya yang tidak di campuri oleh keraguan da tidak
dikotori oleh prasngka. Agar dasar-dasar ini menjadi aqidah, maka kita harus
membenarkannya dengan penuh keyakinan tampa ada keraguan sedikitpun. Karena
bila di dalamnya terdapat (keyakinan).
Beda
dengan filsafat yang hanya mengandalkan akal pikiran belakata,yang mana
filsafat dengan segala bentuknya adalah “kerja manusia” yanag di kendalikan
oleh segala yang ada pada tabiat manusia, berupa keterikatan , keterbatasa,
gerakan yang sangat lamba untuk mencapai sesuatu yang belum diketahui, seiring
megalami perubahan, bolak balik antara petunjuk dan kesetaraan serta mendekat
atau menjauh dari derajat kesempurnaan.
D. SUMBER-SUMBER ILMU KALAM
Pembahasan ilmu kalam selalu berdasarkan/bersumber pada dua
dalil yaitu dalil naqli(al-qur’an dan hadits) dan dalil aqli
(dalil fikiran)[1][1][5]. Sebagai
sumber Ilmu Kalam, Al-qur;an banyak menyinggung hal yang berkaitan dengan
masalah ketuhanan, diantaranya adalah
1. Q. S. Al-Ikhlas (112):3-4. ayat ini menunjukkan
bahwa tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak satupun di dunia
ini yang tampak sekutu (sejajar) dengan-Nya.
2. Q. S. Asy-Syura (42):7. ayat ini menunjukkan bahwa
Tuhan tidak menyerupai apapun di dunia ini. Ia Maha Mendengar dan Maha
Mengetahui.
3. Al-Furqan (25):59. ayat ini menunjukkan bahwa
tuhan Yang Maha Penyayang bertahta diatas Arsy. Ia pencipta langit, bumi, dan
semua yang ada diantara keduanya.
4. Q. S. Al-Fath. (48):10. ayat ini menunjukkan
Tuhan mempunyai tangan yang selalu berada diatas tangan-tangan orang yang
melakukan sesuatu selama mereka berpegang teguh dengan janji Allah.
5. Q. S. Thaha (20):39. ayat ini menunjukkan bahwa
Tuhan mempunyai mata yang selalu digunakan untuk mengawasi seluruh gerak ,
termasuk gerakan hati makhluknya.
6. Q. S. Ar-Rahman (55):27. ayat ini
menunjukkan bahwa Tuhan mempunyai wajah yang tidak akan rusak selama-lamanya.
7. Q. S. An-Nisa’ (4)125. ayat ini menunjukkan bahwa
Tuhan menurunkan aturan berupa agama . seseorang dikatakan telah melaksanakan aturan
agama apabila melaksanakannya dengan ikhlas karena Allah.
E. PERANAN DALIL DALAM
ILMU KALAM
1. Dalil naqli dan peranannya
Dalil Naqli ialah dalil yang diambil dari Al-Qur’an dan Hadits.
Para Ulama telah sepakat bahwa yang dapat dijadikan sebagai dalil naqli
bagi ilmu Kalam ialah Wahyu Allah dan Hadits Rasulullah SAW. Karena kenyataan
menunjukkan, bahwa derajat akal manusia itu tidak sama satu sama lain. Mengingat
hal tersebut, maka di dalam memahami tentang ke-Esaan Allah tidaklah cukup hanya
dengan akal karena ternyata akal itu mempunyai kelemahan, dalil-dalil yang
berdasarkan akal tidaklah dapat diterima kebenarannya secara pasti, tetapi
hanya bersifat zhan (sangkaan). Padahal dalam masalah ketauhidan
diperlukan dalil-dalil yang bersifat Qoth’i
2.
Dalil aqli dan peranannya.
Dalil aqly (akal) ialah dalil yang lahir dari akal
fikiran. Kalau akal sudah mampu berdalil aqly (logis), maka akal itu mudah
menerima segala keterangan dari Al-Qur’an dan Hadits, yang dalam ilmu Tauhid di
sebut dalil naqly.
Mengenai
peranan akal dalam ilmu kalam adalah sebagai berikut:
·
Dengan
jalan akal, maka seseorang dapat mengetahui adanya Dzat Allah sifat-sifatNya,
dan berbagai pengetahuanyang hasil dari nazhar.
·
Pendapat
akal dapat sampai hakikat kebenaran sesuatu.
·
Pendapat
akal tidak terbatas.
Itulah sebabnya, Al-Qur’an, mendorong agar
mempergunakan akal untuk berfikir dalam lapangannya yang telah ditentukan yaitu
alam semesta yang terbentang diluar dirinya dan yang ada didalam dirinya
sendiri. Firman Allah, (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali Imran: 191)
F.
ALIRAN-ALIRAN ILMU KALAM
1. Kaum Khawarij
Khawarij
berasal dari kata kharaja yang berarti keluar. Karena mereka keluar dari
barisan ‘Ali Ibn Thalib. Di sini mereka memilih Abdullah Ibn Wahab Al-Rasidi
menjadi imam mereka sebagai ganti dari ‘Ali Ibn Tholib. Karakteristik kaum
Khawarij adalah sangat keras,ekstrim, dan eksklusif. Mereka berpegang
teguhkepada teks-teks Alqur’an tanpa menafsirkan dengan logika, karena
kesahajaan pengetahuan mereka. Ajaran pokok aliran Khawarij adalah pelaku dosa
besar adalah kafir, karena itu harus diperangi dan dibunuh.
2. Kaum Murji’ah
Kaum Murji’ah juga ditimbulkan oleh persoalan politik,
yaitu masalah khilafah pasca al-fitnah al-kubra (malapetaka besar) yaitu
terbunuhnya khalifah Utsman Ibn Affan. Tokoh Murjia’ah antara lain Al-Hasan
ibn Muhammad ibn Ali ibn Ali Tholib, Abu Hanifah, Abu Yusuf, dan beberapa ahli
hadist. Ajaran pokok aliran Murjia’h adalah orang islam yang melakukan dosa
besar bukan kafir, artinya pelaku dosa besar tetap mukmin.
3. Kaum Qadariah
Dari sisi etimologi, Qadariah
berasal dari kata qadara-yaqdiru yang berarti berkuasa. Sedangkan menurut
terminology Qadariah berarti suatu kelompok yang berpendapat bahwa setiap hamba
Tuhan adalah pencipta segala perbuatannya, dapat berbuat sesuatu atau
meninggalkannya atas kehendaknya sendiri. Pendiri aliran Qadariah adalah Ma’bad
ibn Khalif al-Juhani al-Basri dan Ghailan al Dimasyqi.
4. Kaum Jabariah
Jabariyah berasal dari kata jabara
yang berarti memaksa atau terpaksa. Yaitu suatu aliran dalam Teologi Islam yang
menyatakan bahwa manusia tidak mempunyai kebebasan dalm menentukan perbuatan
dan jalan hidupnya. Tokoh utamanya adalah Jahm ibn Shafwan dan Ja’d ibn Dirham
dan Dirar ibn Amr.
5. Kaum Mu’tazilah
Kaum Mu’tazilah adalah golongan yang
membawa persoalan-persoalan teologi banyak yang memakai akal sehingga mereka
mendapat nama “kaum rasionalisme Islam”. Tokoh utamanya adalah Washil bin Atha
dan Abu al-Hudzail. Pokok-pokok pendirian Mu’tazilah berkisar pada masalah
tauhid, Al-Adl (keadilan Tuhan), Al-Wa’du wal Wa’id (janji dan ancaman),
manzilah bainal manzilatain (tempat diantara dua tempat), dan amar ma’ruf wa
nahi munkar.
6. Kaum Ahlu Sunnah Wal Jama’ah
Ahlussunah wal
al-Jama’ah adalah sebuah paham yang timbul karena reaksi terhadap paham
Mu’tazilah, dan merupakan jalan tengah antara paham Qadariyah dan paham
Jabariyah. Dua
tokoh utamanya ialah Abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam Al-Ghazali. Menurut
Asy’ariah, manusia tidak dapat mewujudkan perbuatannya tetapi dia bisa memilih,
meskipun pilihan manusia itu tidak efektif. Aliran ini mempunyai ajaran pokok
yaitu sifat Tuhan, meliahat Tuhan, tentang syafaat, dan mengenai ayat-ayat
mutasyabihah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1 .Pengertian
Aqidah Ilmu kalam adalah artinya ilmu yang mempelajari ikatan/keyakinan
seseorang tentang masalah ketuhanan dengan menggunakan dalil-dalil fikiran dan
disertai alasan-alasan yang rasional. Nama-nama ilmu kalam yaitu ilmu ushuluddin,
ilmu tauhid, fiqh al-akbar,aqidah dan teologi Islam. dan Ruang
lingkupnya adalah tentang mengesakan tuhan yang diperkuat dengan-dengan
dalil-dalil rasional agar terhindar dari aqiah-aqidah yang menyimpang.
2.
Faktor timbulnya ilmu kalam ada dua yaitu faktor intern dan ekstern.
obyek kajian ilmu kalam adalah
ketuhanan dan segala sesuatu yg berkaitan dengan nya dengan metode yang sedikit
berbeda dengan filsafat .dalam pertumbuhannya , ilmu kalam berkembang menjadi
theology rasional dan teologi tradisional . ilmu kalam berperan sebagai ilmu
yang mengajak orang yang baru untuk mengenal rasio sebagai upaya mengenal tuhan
secara rasional. Al-quran dan hadis merupakan sumber hokum yang paling
utama dalam agama islam .dalam kaitannya dengan ilmu kalam. Perbuatan yang
berkaitan dengan eksistensi ketuhanan di jelaskan .dalam al-quran surat
al-ikhlas ayat 3-4.
B. Kritik dan saran
Kami mengetahui bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Maka dari itu kami menginginkan kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Rozak, M. Ag,Abdul dan rosihin anwar. ILMU
KALAM , CV. PUSTAKA SETIA, Bandung 2010
Hanafi, hassan. DARI AKIDAH KE
REVOLUSI SIKAP KITA TERHADAP TRADISI LAMA,PARAMADINA, Bandung,2003
Ibrahim al bajuri, tijanuddarori
Thohirin, muhammad. Pendidikan
ketuhanan dalam islam, muhammadiyah press, malang, 2003
Dr. Sulaiman al-asyqar,umar. SERIAL AQIDAH ISLAM-1, MENURUT AL-QUR’AN DAH
HADIS. Internationl Islamic publishing hous,2008