http://m.facebook.com

xmlns:b='http://www.google.com/2005/gml/b' xmlns:data='http://www.google.com/2005/gm

Senin, 20 Februari 2017

lONG TERM MEMORY


MEMORI JANGKA PANJANG


MAKALAH




 



















OLEH:
SYAMSUL ARIFIN



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM STAI AL-KHAIRAT
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM MANEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
2017





KATA PENGANTAR


   Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ILMU KALAM yang berjudul “MEMORI JANGKA PANJANG
Makalah ini tidak akan tersusun tanpa adanya dukungan dari pihak- pihak lain. Oleh sebab itu, kami sangat berterima kasih kepada:
1.      Bapak Drs. H. Abdur Abdul Wahid, M.Ps.I Selaku dosen pengampu;
2.      Teman- teman yang telah memberi dukungan kepada kami; dan
3.      Pihak lain yang telah membantu kami.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran tetap kami harapkan. Akhir kata dari kami semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca amin.

Pamekasan, 20 februari 2017
TTD

Penulis.

                                                                                  









DAFTAR ISI
                                                                                                              
Halaman Sampul ..............................................................................................      i
Kata Pengantar.................................................................................................      ii
Daftar Isi .........................................................................................................      iii
A.    Latar Belakang Masalah ............................................................................      1
B.     Rumusan Masalah ......................................................................................      1
C.     Tujuan ........................................................................................................      1
D.    Teori  ..........................................................................................................      2
E.     Cara kerja otak ...........................................................................................      2
F.      Struktur Dan Tempat Penyimpanan ..........................................................      3
G.    Contoh Kasus Memori Panjang .................................................................      4
H.    Analisis Kasus ...........................................................................................      5
I.       Kesimpulan ................................................................................................      7
J.       Kritik dan saran .........................................................................................      7
K.    Daftar pustaka ...........................................................................................      8

 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ingatan adalah suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Hubungannya yang sangat erat dengan pola pikir membuatnya menjadi salah satu yang paling sering dan paling menarik untuk diperbincangkan.
Berdasarkan rentang waktu tersimpannya, ingatan yang tersimpan dalam otak manusia terbagi atas dua, yaitu memori jangka panjang dan memori jangka pendek. Memori jangka pendek adalah ingatan yang tersimpan dalam rentang waktu 30 detik jika tanpa pengulangan, dan ingatan yang sedang merespons rangsang dari lingkungan. Sedangkan memori jangka panjang adalah ingatan yang tersimpan secara permanen di otak.
Dari dua jenis memori tersebut, dalam makalah ini penulis akan memfokuskan diri untuk membahas salah satunya saja yaitu memori jangka panjang serta analisis kasusnya.
B.     Rumusan masalah
Masalah-masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut.
1.      Apa saja Teori yang terkait dengan memori jangka panjang?
2.      Apa contoh dari memori jangka panjang?
3.      Apa saja Analisis kasus yang terkandung di dalam memori jangka panjang?
C.    Tujuan Penulisan
1.       Untuk mengetahui teori yang terkait dengan memori jangka panjang
2.       Untuk mengetahui contoh dari memori jangka panjang
3.       Untuk mengetahui analisis kasus yang terkandung di dalam memori jangka panjang









BAB II
PEMBAHASAN

A.   TEORI
          Neurokognisi dan Memori Jangka Panjang (LTM)
 Beberapa daerah di otak yang penting untuk pembentukan memori meliputi hippocampus, batas cortex, dan thalamus. Hippocampus  tidak menghasilkan memori jangka panjang permanen. Karena kebanyakan memori jangka panjang permanen diproses dan di
simpan di cerebral cortex.
Prosesnya, informasi yang masuk berjalan terus ke bagian otak spesifik. Info dari mata dan telinga, diberikan kepada korteks visual dan cortex indra pendengar secara berturut-turut. Ada kemungkinan bahwa memori jangka panjang untuk pengalaman berhubungan dengan perasaan juga disimpan di dekat lokasi ini.
Contoh, ketika membaca kata-kata dalam kalimat, informasi dari mata diproses di cortex visual. Tetapi ketika mempertimbangkan arti dari kata-kata yang beraneka ragam, kita menggunakan bagian lain otak, yang kemudian mengaktifkan daerah yang berhubungan dengan memori tentang indera pendengar
.
1.      Cara kerja otak
Informasi di dalam memori jangka pendek (STM/ short term-memory) dikonversi di dalam LTM jika informasi itu tinggal di STM cukup panjang. Ini karena STM adalah suatu sirkuit yang bergema dari aktivitas neural yang berlangsung di otak, dengan suatu putaran yang menantang dalam neuron. Jika sirkuit aktif untuk suatu periode, kemudian beberapa bahan kimia menyebabkan terjadinya perubahan structural, memori untuk selamanya disimpan. Menurut riset Craik dan Watkins, jika suatu informasi dikombinasikan dengan yang lain, memori menjadi penuh arti sehingga kemungkinannya untuk diingat dalam jangka panjang meningkat.
Kegairahan, ego-involving, atau pengalaman traumatis nampaknya melekat lebih baik di memori daripada teori politis yang rumit. Sehingga mungkin bisa diasumsikan bahwa factor emosi mempengaruhi ingatan.
2.      Struktur dan Tempat Penyimpanan
ü  Kode
Di LTM, informasi dengan jelas terkode secara akustis, secara visual, dan secara semantic. Multidimensional persandian informasi di LTM dapat dengan mudah digambarkan. Secara umum, kita dapat menyebut LTM sebagai tempat penyimpanan semua hal dalam memori kita yang sedang tidak digunakan tapi berpotensi untuk retrievable (untuk dimunculkan kembali ke kesadaran/ STM untuk diproses dengan informasi yang baru).
ü   Organisasi
Cara kita mengingat kembali informasi umum memberi kesan bahwa LTM terorganisir. Kita tidak mungkin bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masa lalu kalau memori kita tidak secara sistematis terorganisir. Penyajian LTM yang fantastis menyatakan bahwa di dalam otak kita, materi-materi yang ada dihubungkan dengan jalan yang menyeruapi suatu jaringan telepon rumit. Perolehan kembali informasi spesifik terjadi dengan memasuki network, yang mana mampu memanggil cerita yang kita inginkan dari tempat penyimpanannya. Jaringan yang berhubungan dan informasi yang saling berasosiasi jauh lebih rumit untuk dideskripsikan.
Informasi spesifik direkam di dalam suatu jaringan yang sangat praktis dan tersusun baik. Konsep ini menyiratkan informasi baru itu memasuki LTM tidak memerlukan sintese jaringan baru. Sebagai gantinya, informasi baru direkam di dalam organisasi jaringan yang ada.
ü   Kapasitas dan Jangka Waktu
Kapasitas memori jangka panjang hamper tak terbatas. Saat satu informasi secara aman sudah disimpan, akan tetap ada di sana sampai di waktu yang tak terbatas. Meskipun secara teoritis kita mampu mengingat sebanyak yang kita inginkan, yang menjadi tantangan adalah memanggilnya yaitu mendapatkan informasi yang tepat sesuai dengan yang kita inginkan. Akses pada informasi membutuhkan waktu dan usaha karena kita harus mencarinya dalam lautan informasi yang luas dalam LTM, dan informasi yang jarang dipakai akan makin sulit ditemukan.
ü  Peningkatan Memori
Kita akan mengingat lebih banyak informasi jika kita memprosesnya pada suatu tingkatan yang dalam. Oleh karena itu, kapanpun kita perlu memperlajari beberapa informasi, berkonsentrasilah pada artinya dan mencoba untuk mengembangkan dengan penyandian menyeluruh (elaborate encoding). Juga, mencoba untuk menghubungkan materi itu ke pengalaman pribadi sebab efek acuan diri menunjukkan bahwa jenis penyandian ini sangat menolong.
B. Contoh kasus memory Jangka Panjang
       Cerita ini di ambil Dari situs
http://namakusyamsul44.blogspot.com yang di sana berisi tentang cerita seorang anak sebut saja Dian.
 Dian  menyukai komik berjudul jedela Orpheus sejak duduk di bangku sekolah dasar. Menurutnya, komik ini sangat bagus. Dian sangat suka buku-buku yang diselipkan di dalamnya fakta sejarah. Karena itu, Dian mengikuti jalan ceritanya sejak awal hingga seri terakhir.
Selain itu,
Dian menyukai komik ini karena jalan ceritanya yang sangat menguras emosi, yaitu tentang sepasang kekasih yang berasal dari dua Negara berbeda, di mana si lelaki berasal dari kaum pemberontak Rusia Bolsyevik, sedangkan si gadis berasal dari kalangan bangsawan Jerman. Kisah cinta mereka tak pernah mulus sejak awalnya, sebab si lelaki tak pernah menginginkan si gadis bersamanya, walaupun mereka sama-sama tahu kalau mereka saling suka.
Setting mayoritas cerita ini adalah Negara Rusia. Oleh karena itu, saking senangnya
Dian dengan cerita tersebut, selalu tertarik pada apapun fakta-fakta baru yang menyebutkan “Rusia” di salah satu bagiannya.
Hingga duduk di bangku Sekolah M
enengah, Dian selalu masih menceritakan jalan cerita dalam komik tersebut dengan semangat pada teman-teman yang bertanya padanya tentang salah satu buku yang dia suka.
Tahun pertama duduk di bangku kuliah,
Dian ingin sekali mengungkapkan kesukaannya pada kisah dalam komik itu dan Rusia, maka subjek sengaja browsing di internet untuk mencari suatu hal yang menarik yang bisa dibuat kisah baru. Tentang Rusia, dan hal menarik yang ia putuskan jadi bahan cerita adalah ledakan nuklir di Chernobyl.
Sejak itu, setiap kali
Dian merasa kekurangan data untuk bahan cerita, subjek selalu browsing untuk data tambahan. Data apapun yang bisa membantu novelette-nya ia lahap, tak peduli bahasa Indonesia atau bahasan Inggris. Kata subjek, sebenarnya ia juga ingin melahap yang berbahasa Rusia karena menurutnya akan lebih banyak lagi bahan yang bisa ia ambil dari situ. Namun karena tidak menguasai bahasa Rusia, Dian cukup berpasrah dengan melihat gambar-gambarnya saja.
Sampai di tahun ketiga
Dian duduk di bangku kuliah, Dian masih mampu menceritakan garis besar hamper semua yang pernah ia dapatkan untuk novelette-nya. Sampai saat Dian menuturkan cerita ini, ia masih selalu tertarik dengan semua yang berbau Rusia. Bahkan Dian bercita-cita untuk pergi ke Rusia suatu saat nanti, untuk melihat seperti apakah sebenarnya Negara yang dilihatnya sangat mengagumkan dalam Jendela Orpheus tersebut.
C.   Analisis Kasus
Jika menilik dari penuturan Dian bahwasanya dia pertama kali membaca dan tertarik pada komik ini adalah saat duduk di bangku Sekolah Dasar, maka sudah pasti rentang waktu 8-9 tahun yang dilaluinya melibatkan memori jangka panjang Dian tersebut. Yang jadi pertanyaan adalah : bagaimana memori tersebut dapat bertahan sekian lama?
Semua materi tentang  psikologi kognitif saling berkaitan, sebab sama-sama membahas tentang otak dan segala system yang terjadi di dalamnya. Dalam pembahasan sebelumnya, disimpulkan bahwa metode mnemonic yang digunakan
Dian untuk mengingat cerita ini adalah metode pancang, yaitu yang menghubungkan informasi yang selalu ingin diingat oleh Dian dengan info-info mutakhir, dimana yang berperan sebagai pemancangnya adalah factor emosi dan minat. Sebagaimana yang dinyatakan dalam teori peningkatan memori bahwa kapanpun mempelajari sesuatu, konsentrasilah pada artinya dan mencoba untuk mengembangkan dengan penyandian menyeluruh, atau mencoba untuk menghubungkan materi yang ingin diingat dengan pengalaman sendiri akan sangat membantu.
Dalam kasus ini, factor “ini adalah salah satu hal yang saya minati” dapat dikategorikan sebagai kode spesifik dalam jalur penyimpanan informasi dalam pikiran subjek.






























BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Dari permasalahan di atas maka kami bisa menyimpulkan:
1.      Daerah otak yang penting untuk pembentukan memori meliputi hippocampus, batas cortex, dan thalamus. Memori jangka panjang permanen diproses dan disimpan di cerebral cortex.
2.      Informasi dalam STM akan dikonversi ke LTM  jika info tersebut tinggal di STM cukup lama.
3.      Informasi yang disimpan dalam LTM sangat terorganisir, dan terkode secara akustis, visual, dan semantic. Kapasitas informasi dan jangka waktu penyimpanannya dalam otak juga tak terbatas.
4.      Untuk meningkatkan memori, kita dapat menggunakan beberapa cara, di antaranya adalah menghubungkan dengan  pribadi.
5.      Menelaah Kasus Dari situs yang kami Dari situs http://namakusyamsul44.blogspot.com ditemukan bahwa ingatan Dian  terhadap alur cerita dalam komik tersebut bertahan selama 8-9 tahun. Sehingga bisa dikatakan bahwa sampai saat ini, LTM Dian sudah menyimpan detail cerita tersebut kurang lebih 9 tahun.
6.      Dian menguatkan LTM-nya dengan menggunakan metode pancang (peg word), atau pengasosiasian informasi yang lama dengan yang baru untuk mengingat info-info tersebut secara menyeluruh.Alat pancang yang digunakan adalah emosi dan minat, dimana minat dalam kasus ini juga berfungsi sebagai kode spesifik penyimpanan informasi di otak.
          B.     Kritik dan saran
Kami mengetahui bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu kami menginginkan kritik dan saran dari pembaca.




DAFTAR PUSTAKA
 Solso, R.L. 2001. Cognitive Psychology sixth edition. Ally anda Bacon, Inc.
Matlin, M.W. 1994. Cognition fourth edition. Harcourt Brace College Publishers
http://namakusyamsul44.blogspot.com